top of page

MY BLOG

My Personal Life, Experiences, Interests, Mindset

What did I eat during the chemotheraphy?

  • Writer: Michelle Theodora
    Michelle Theodora
  • Aug 23, 2018
  • 4 min read

Pengobatan chemotheraphy type aku yaitu Acute Leukemia Lymphoblastic adalah 2 tahun. Namun, aku menjalani proses treatment chemotherapy selama 4 tahun karena disaat pengobatan yang pertama aku mengalami relapse (kambuh) sehingga aku harus mengulang pengobatannya dari awal lagi (2 tahun lagi).


Saat pengobatan 2 tahun pertama mami aku quite strict menjaga makanan aku selama 2 tahun pertama. Aku dikasih minum 8 jus yang berbeda setiap hari. Mamiku memasak tanpa minyak dan semua dimasak fresh dan matang tanpa mecin. Semua piring, gelas, sendok, garpu pokoknya semua peralatan makan dan barang-barang yang akan aku gunakan harus di sterilkan dengan cara membilasnya dengan air panas atau diusap dengan alcohol swap (untuk barang).


I didn't eat any food/ drinks with preservative (like ice cream, chocolate, snacks, etc). Fortunately, aku dari kecil emang bukan sweet treats maniac sih.. But sometimes kepengen aja dan kalau makan dulu juga cuma asal coba ga banyak. Tapi during the first 2nd year of my chemotherapy treatment walau sempet kepengen tetap aja ga dibolehin makan sedikitpun sama mamiku. Jadi ya se-strict itu.


Saat aku relapse (kambuh) diakhir pengobatanku yang pertama, akhirnya Mamiku udah ga se-strict dulu karena mungkin capek juga. Semua hampir sama sih, hanya bedanya disini Mamiku udah ga pernah masak pakai air lagi, melainkan minyak ya minyak olive oil/ minyak canola, thanks God. Aku juga diijinin untuk nyicip sedikit makanan yang aku lagi pengen banget. Misal roti dari bakery (tapi yang fresh), biscuits, dll. Tapi memang aku jarang sekali makan manis-manis, karena katanya kanker itu suka sama gula dan aku juga ga gitu suka manis-manis (permen, cokelat, es krim, dan teman2nya).


Tapi kalian harus tahu nih kalau semua kanker itu takut sama antioksidan. Kanker itu kan radikal bebas jadi fungsi antioksidan itu untuk bantu melawan radikal-radikal bebas itu. Aku juga jaga pola makan aku dengan banyak makan sayuran dan buah-buahan. Kalau Professor aku; Prof Quah Thuan Chong di NUH Singapore bilang bahwa semuanya itu boleh dimakan asalkan tidak berlebih dan seimbang. Jadi kalau makan gorengan misalnya, ya harus kira-kira juga jangan banyak-banyak/ sering-sering dan harus diimbangi dengan banyak makan-makanan yang mengandung antioksidan juga gitu seperti sayur dan buah.


Aku akan coba share jus-jus yang aku minum saat itu setiap hari:

- 1 buah Lemon dicampur sedikit air hangat di pagi hari, sebelum makan.

- 1 atau 2 Buah Bit, 1 apel, 4 wortel, 2 tomat di juicer

- 1 Buah Jambu dan 10 strawberry/ delima/ 10 anggur di blender

- Buah Sirsak (1 plastik -> jadi biasanya 1 buah sirsak setelah dikupas itu akan di bagi dalam 3 plastik lalu dibekukan di freezer) di blender

- 8 Buah Jeruk di peras

- Jus Pepaya dan 1 Kiwi di blender

- Jus Kacang Hijau dan Barley di blender

- Jus sayur: Caisim, zukini, celery, paprika, nanas, brokoli di juicer


Dengan mengonsumsi banyak buah-buahan dan sayur-sayuran, kulit kita juga jadi bersih, ga kering, ga sariawan, bibir juga ga pecah-pecah, dan masih banyak lagi manfaatnya.

Click disini kalau kalian mau tau fungsi dari jus-jus tersebut dan manfaat apa aja yang aku rasain dari makan buah-buahan dan sayur-sayuran.


Kalau kalian ga gitu suka sayur dan buah, I'm sorry to say that you have to. There is no other way. Kemo itu berat sekali efek sampingnya pada daya tahan tubuh kita. Jadi kita butuh vitamin/ antioksidan untuk bantu sel-sel kita yang rusak untuk cepat beregenerasi lagi. Mau ga mau kita harus belajar untuk disiplin diri. Berdasarkan pengalamanku, aku ga dibolehin minum vitamin ataupun supplemen apapun sama dokter. Katanya hal itu karena vitamin/ supplemen yang buatan gitu bisa malah kasih makan untuk sel kanker nya juga dan bikin sel kanker itu jadi makin bertumbuh.


Jadi sumber vitamin, protein, antioksidan, dll itu harus bener-bener langsung murni dari apa yang kita makan buah dan sayuran. Kalaupun ada vitamin yang memang benar-benar dibutuhkan kayak misalnya tulangnya kurang kuat dan perlu vitamin D, itu harus tanya dulu sama dokternya atau emang dikasih dari dokter supaya pengobatan kemo dan obat-obat yang kita minum itu ga bertentangan. Kalau bertentangan soalnya bakal ribet karena nanti obat kemo nya bisa ga bekerja.


Aku juga sebenarnya ga gitu suka juga kalau disuruh minum jus dan sayur, tapi aku belajar untuk disiplin demi sembuh. Tindakan Medis harus diiringi dan didukung oleh pola hidup dan pola makan kita sehari-hari. Apalagi kemoterapi itu keras, kalau kita ga jaga pola hidup dan pola makan kita, bisa-bisa kita ga kuat sama kemoterapinya bukan kankernya. Banyak kasus seperti itu, kankernya sebenarnya tidak parah tapi karena daya tahan tubuh drop kena kemo lalu mudah terkena infeksi, bakteri dan komplikasi akhirnya.


Saat kita dikemo, bukan hanya sel kanker aja yang diserang, tetapi sel baik juga ikut kena. Jadi kalau kita ga jaga pola hidup dan makan, kita bisa gampang terkena infeksi dan penyakit lainnya karena kita udah gaada pertahanan tubuh. Saat kita jaga makan dengan makan byk antioksidan dan jaga pola hidup itu akan membangun pertahanan tubuh kita/ imun kita jadi saat dikemo kita ga terlalu drop. Kalaupun drop, itu ga lama karena sel-sel kita bisa cepet recovery/ beregenerasi lagi selama asupan kita bergizi dan sehat :)


Sekali lagi, tindakan medis saja belum maksimal tanpa berusaha untuk menjaga pola makan dan pola hidup yang mempunyai pengaruh sangat besar untuk mendapat kesembuhan total.


Jadi jangan lupa Ora Et Labora = Berdoa dan Berusaha semaksimal mungkin!

Semoga sharing ini bisa bermanfaat,

Have a great day & Jesus bless you! 😇🙏


Comments


bottom of page