LEUKEMIA SURVIVOR
By Grace through Faith

Hello there
Namaku Michelle Theodora Kosasih.
Aku di diagnosis Acute Lymphoblastic Leukemia pada November 2011. Aku menjalani 2 kali proses pengobatan kemoterapi. Dalam proses kemoterapi yang pertama, dokter menyatakan bahwa aku relaspe (kambuh) sehingga aku harus menjalani kemoterapi kembali. Jadi, secara keseluruhan, selama 4 tahun di Jakarta dan Singapura. Aku sangat bersyukur, pada tahun October 2015 aku berhasil menyelesaikan pengobatan kemoterapi dan dinyatakan sembuh total secara medis.
Walaupun begitu, saat aku sakit pada tahun 2011, leukemia kesannya masih sangat langka di Jakarta bagi kami sekeluarga. Kami tidak mempunyai komunitas. Orangtuaku terutama Mami aku sangat bingung harus bertanya pada siapa sebagai opini lain selain pendapat dokter. Aku dapat merasakan bagaimana bingungnya keadaan tersebut. Oleh sebab itu aku membuat website ini. Aku ingin berbagi pengalaman-pengalamanku melalui website ini. Bagaimana aku mengatasi ketakutan, kekhawatiran, kekecewaan, kesedihan, keterpurukan ; bagaimana aku melihat kuasa Tuhan yang nyata, bagaimana aku menjaga pola hidup, bagaimana aku disembuhkan dan masih banyak lagi yang akan kuceritakan mengenai perjuanganku sepanjang 4 tahun melawan leukemia dan kehidupan sekarang setelah aku sembuh dari leukemia.
Dengan adanya website ini, aku juga dapat selalu mengingat pengalaman-pengalamanku sehingga aku juga dapat selalu bersyukur dan tetap dapat menceritakannya kepada orang-orang lain di tahun-tahun yang akan datang. Semoga dari pengalaman-pengalamanku yang aku share disini juga bisa menjadi tips bagi mereka yang sedang mengalami hal yang sama. Aku juga berharap aku bisa membantu bagi mereka yang mungkin tak tahu harus bertanya pada siapa mengenai penyakit ini. Aku siap mendengarkan cerita, keluhan dan akan berusaha untuk menjawab pertanyaan mereka sesuai kemampuanku karena aku mengerti betapa sulitnya menghadapi kondisi seperti ini tanpa support. Tentu saja, menjalani kemoterapi selama 4 tahun bukanlah hal yang mudah bagiku. Lebih dari 100 kali aku di kemoterapi dan saat itu aku seharusnya memiliki 100 alasan untuk menyerah dalam melawan kanker. Hanya karena anugerah Tuhan aku bisa ada sampai saat ini. Aku diingatkan Tuhan bahwa aku hanya perlu 2 alasan untuk tetap bertahan melawan kanker.