Apa itu Kemoterapi?
- Michelle Theodora
- Aug 13, 2018
- 4 min read
Updated: Aug 22, 2018
Secara Umum
Untuk kemoterapi itu sendiri, kemoterapi adalah salah satu prosedur perawatan yang paling umum diberikan untuk kanker. Terapi ini mengandalkan kemampuan dari obat-obat khusus untuk menghancurkan sel-sel kanker yang menyerang tubuh. Obat tesebut bekerja dengan memperlambat maupun menghentikan pertumbuhan sel kanker. Bagaimanapun, pasien kanker perlu mempertimbangkan terapi dengan cermat sebelum mereka menjalani tindakan tersebut. Ini karena kemoterapi juga dapat membahayakan sel-sel sehat yang membagi diri dengan cepat, tidak hanya sel ganas. Termasuk sel yang membuat rambut untuk dapat tumbuh serta sel-sel yang melapisi mulut dan usus. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya efek samping seperti hilangnya rambut dan nyeri perut berat selama menjalani pengobatan.
Cara pengobatan kemoterapi yang dilakukan tergantung kepada jenis kanker yang diderita, terdiri dari:
Topikal. Melalui krim yang dioleskan pada kulit.
Oral. Kemoterapi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan yang diminum.
Suntik. Diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak, misalnya di lengan, paha, atau perut.
Intraperitoneal (IP). Kemoterapi langsung diberikan melalui prosedur operasi atau lewat selang khusus ke dalam rongga perut di mana terdapat usus, hati, dan lambung.
Intraarteri (IA). Kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke kanker.
Intravena (IV). Kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena.
Kemoterapi yang aku gunakan:
Ga semua kemoterapi diatas aku lalui. Ada beberapa yang aku lalui ada di list di atas tapi ada juga sebagian cara kemoterapi yang aku lalui tapi tidak ada di list di atas. Mungkin karena list di atas adalah cara kemoterapi secara umum bukan khusus kanker darah.
Untuk kemoterapi kanker darah (Leukemia):
Kemoterapi itu berbeda-beda. Namanya juga banyak dan masing-masing memiliki cara serta efek sampingnya tersendiri.
Sebagian besar kemoterapi yang aku lalui itu lewat infus. Ada yang diinfus selama 5 hari, ada juga yang 3 hari, ada yang setengah hari ada juga yang 30 menit, ada juga yang hanya 15 menit. Itu tergantung nama obat-obatnya masing2. Kemo lewat infus itulah yang terberat.
Ada juga yang melalui suntikan seperti vaksin. Jenis kemo suntikan ini juga macam-macam. Ada yang setelah suntik 5 menit kemudian boleh langsung pulang. Tapi ada juga yang setelah disuntik harus tunggu minimal 30 menit. Selama 30 menit mereka cek blood pressure (tekanan darahnya) dan suhu aku. Setelah semuanya bagus baru aku diijinkan pulang.
Selain itu, setiap hari selama 4 tahun aku selalu minum obat kemo oral berbentuk pil dan juga sirup. Obat kemo oral ini biasanya diberhentikan kalau darah aku lagi sangat drop. Misalnya leukosit/darah putih = 0 atau HB dibawah 10 dan perhitungan darah lengkap dibawah 1. Perhitungan total darah lengkap ini biasa disebut Absolute neutrophil count (ANC) kalo di Indonesia dan disebut Neutrophils aja kalo di SG.
Nah biasanya dokter liat dari ANC/ Neutrophils count ini juga untuk menentukan aku bisa lanjut ke kemo selanjutnya atau tidak. Setiap kali kemo pasti ANC/ Neutrophils aku turun. Makannya biasanya saat ANC/Neutrophils ini turun aku juga lagi demam/ infeksi. Dalam pengobatan ini memang ANC/Neutrophils ini diharapkan turun karena itu menunjukkan bahwa obat kemo nya bekerja dengan baik/ mempan. Ada pasien yang dikasih obat kemo tapi darahnya itu ga ada yang turun. Nah itu yang mereka takutkan artinya sel kanker nya bandel. Jadi mereka control ANC ini supaya tidak terlalu rendah tapi juga ga terlalu tinggi.
Kalau ANC/ neutrophils nya diatas 1 maka aku boleh kemo ke selanjutnya. Tapi kalau dibawah 1, biasa semua obat kemo termasuk oral diberhentikan sementara dan aku biasa disuntik leukosit (sel darah putih) supaya ada daya tahan tubuh. Dan ditunggu beberapa hari lagi sampai ANC ini diatas 1 baru mulai minum obat oral kemo dan kemo lainnya lagi. Tapi ANC/ Neutrophils aku ga pernah diatas 3 saat kemo karena sebelum 3, biasa udah langsung di kemo lagi.
Ada juga kemo lewat sum-sum tulang belakang setiap sebulan sekali. Namanya Intratekal kalau di Indonesia dan (IT) kalau di Singapore. Jadi intratekal / IT itu dimasukkin obat kemonya melalui tulang sum-sum aku. Nanti aku disuruh tiduran menghadap kesamping sambil membungkuk seperti udang. Ya disuruh kaya udang katanya. Lalu nanti aku diberikan obat bius (sedation) sampai aku tertidur. Setelah itu baru dokter suntik tulang sum-sum aku untuk ambil cairan dari tulang sum-sumnya dan terakhir baru dokter masukin obat kemonya ke tulang sum-sumnya. Setelah itu aku disuruh tiduran selama 4 jam dengan posisi kepala di bawah supaya obat nya mengalir ke otak.
Ps: Sebenernya obat bius itu biasa diberikan pada anak-anak supaya mereka tenang dan prosedur bisa berjalan lancar. Orang dewasa biasanya ga pake sedation. Dokter bilang obat bius itu ga bagus untuk otak apalagi aku harus sebulan sekali. Efek sampingnya bisa jadi pelupa. Jadi, dari tahun 2014 aku belajar tahan sakit karena udah ga dianjurkan pake obat bius lagi sama prof aku.
Untuk kamu yang lagi menjalani kemoterapi tetap semangat ya. Memang prosesnya terlihat banyak dan sulit. Saat itu, ini adalah jalan satu-satunya secara medis yang bisa dilakukan untuk pengobatan leukemia. Aku ga tau apakah sekarang ada pengobatan lain. Tapi pengobatan apapun itu, ingat untuk tanya Tuhan terlebih dahulu dan meminta bimbingan Tuhan. Tetap jalanilah prosesnya dengan sabar dan ingat tidak ada yang selamanya. Proses ini akan berakhir suatu saat. Mengalahlah sementara waktu, setelah kemoterapi ini selesai, kamu bisa menikmati kesehatan selamanya. Jangan pernah menyerah selama Tuhan masih kasih kamu kemampuan untuk bertahan hari ini :)
GBU!

Comments